INDO NIGHT SPOT – Festival ini diadakan konon untuk memperingati duka Chang’e. Dahulu kala, bumi memiliki 10 matahari yang mengakibatkan kekeringan di seluruh belahan dunia.
Atas perintah Kaisar Surga, Hou Yi memanah 9 matahari untuk melindungi semua orang. Dari situ pula kisah dimana kini matahari untuk bumi hanya satu. Atas keberhasilannya itu, Hou Yi dihadiahi ramuan keabadian yang kemudian disembunyikan di rumahnya.
Ia ingin berbagi ramuan itu dengan istri kesayangannya, Chang’e. Namun saat Hou Yi berburu, muridnya yang bernama Feng Meng menyelinap ke rumahnya untuk mencuri ramuan itu.
Chang’e yang bermaksud mengamankan ramuan itu dari tangan Feng Meng segera meminumnya. Perlahan Chang’e naik ke bulan kemudian tak bisa kembali ke bumi. Hou Yi yang bersedih pun mempersembahkan makanan favorit Chang’e setiap malam bulan purnama untuk mengenangnya.
Festival Kue Bulan, juga dikenal sebagai “Mid-Autumn Festival,” memiliki makna yang dalam dalam budaya Tionghoa.
Festival ini dirayakan setiap tahun pada tanggal 15 bulan ke-8 dalam kalender lunar, yang biasanya jatuh pada bulan September atau Oktober dalam kalender Gregorian. Beberapa makna utama dari Festival Kue Bulan adalah:
- Penghormatan kepada Bulan Purnama:
Festival ini merupakan perayaan tradisional untuk mengagumi dan merayakan bulan purnama yang indah. Bulan purnama dianggap sebagai simbol kebijaksanaan, kesempurnaan, dan persatuan keluarga. - Persatuan Keluarga:
Festival Kue Bulan adalah saat yang penting bagi keluarga untuk berkumpul bersama. Momen ini menjadi kesempatan bagi anggota keluarga yang mungkin terpisah untuk saling berkumpul dan merayakan persatuan mereka. - Kesyukuran dan Panen:
Festival ini awalnya adalah perayaan panen, ketika orang-orang Tionghoa mengucapkan terima kasih kepada dewa-dewa atas panen yang melimpah. Kue bulan yang khas adalah simbol keberlimpahan hasil bumi. - Legenda Hou Yi dan Chang’e:
Festival Kue Bulan juga terkait dengan legenda Hou Yi, pemanah legendaris, dan istrinya Chang’e yang mengisap eliksir keabadian dan terbang ke bulan. Oleh karena itu, festival ini juga merayakan cinta, pengorbanan, dan keabadian. - Makanan Tradisional:
Kue bulan adalah hidangan khas yang selalu ada dalam perayaan ini. Kue bulan biasanya berbentuk bulat, melambangkan keluarga yang utuh, dan berisi berbagai isian seperti kacang, pasta manis, atau telur. Makanan ini disantap bersama keluarga sambil menikmati bulan purnama.
Secara keseluruhan, Festival Kue Bulan adalah perayaan yang merayakan keluarga, persatuan, kesyukuran, dan legenda budaya Tionghoa yang kaya. Selain itu, festival ini juga menjadi kesempatan untuk bersenang-senang, menyantap makanan khas, dan menikmati pertunjukan lentera dan api unggun yang memukau.